Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengadilan Malaysia Putuskan Nasib Siti Aisyah dan Doan Hari Ini

image-gnews
Terdakwa Siti Aisyah dikawal oleh polisi di terminal anggaran KLIA2 di Sepang, Malaysia, 24 Oktober 2017. Aisyah sempat didorong menggunakan kursi roda untuk mengelilingi bandara. AP
Terdakwa Siti Aisyah dikawal oleh polisi di terminal anggaran KLIA2 di Sepang, Malaysia, 24 Oktober 2017. Aisyah sempat didorong menggunakan kursi roda untuk mengelilingi bandara. AP
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, Kamis 16 Agustus 2018, pengadilan Malaysia akan memutuskan apakah akan melanjutkan sidang terhadap Siti Aisyah dan Doan Thi Huong, yang dituduh melakukan pembunuhan terhadap saudara tiri dari pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, atau membebaskan mereka.

Dilaporkan Malaysiakini, 16 Agustus 2018, Siti Aisyah, warga negara Indonesia, dan Doan Thi Huong, seorang warga Vietnam, terancam hukuman mati atas tuduhan membunuh Kim Jong Nam dengan menyemprot VX, racun syaraf yang dilarang oleh PBB, di bandara Kuala Lumpur pada 13 Februari tahun lalu.

Baca: Siti Aisyah, Terdakwa Pembunuhan Kim Jong Nam, di Mata Teman

Jaksa penuntut membuat pernyataan penutup pada bulan Juni di pengadilan di ibukota Malaysia, berdasarkan kesaksian dari 34 saksi.

Terdakwa pembunuhan kakak tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jung-nam dari Indonesia, Siti Aisyah melakukan reka ulang peristiwa pembunuhan di Kuala Lumpur, Malaysia, 24 Oktober 2017. Reka ulang ini dilakukan di Bandara Kuala Lumpur International Airport (KLIA) 2. ANTARA

Hakim Azmi Ariffin menetapkan pada Kamis 16 Agustus 2018 untuk memutuskan apakah akan membebaskan keduanya atau meminta mereka untuk mengajukan pembelaan.

"Insting saya mengatakan bahwa pembelaan akan diputuskan," kata jaksa Wan Shaharuddin Wan Ladin. "Yang paling penting adalah mereka memiliki VX pada mereka dan VX terbukti telah membunuh Kim Jong Nam. Jadi mereka harus menjelaskan hubungannya di sana."

Baca: Sidang Pembunuhan Kim Jong Nam Lama, Ini Sebabnya

Saksi ahli bersaksi bahwa jejak VX ditemukan pada pakaian kedua perempuan. Rekaman video diputar di pengadilan menunjukkan mereka bertemu dengan empat orang Korea Utara di bandara sebelum serangan. Mereka juga menunjukkan Huong mengoleskan sesuatu di wajah Kim Jong Nam.

Jika hakim memutuskan bahwa bukti tidak mencukupi, kasus tersebut akan diberhentikan dan kedua perempuan dibebaskan dan dideportasi.

Doan Thi Huong, dikawal petugas kepolisian saat berada di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Sepang, Malaysia, 24 Oktober 24, 2017. Kedua wanita yang dituduh membunuh Kim Jong Nam, mengunjungi bandara Kuala Lumpur yang manjadi lokasi serangan pembunuhan. AP

Pengacara Siti Aisyah, Gooi Soon Seng, telah menyebut bukti terhadap kliennya "tipis dan tidak langsung" karena hanya mengandalkan rekaman keamanan dan jejak VX pada dirinya.

Tidak ada rekaman yang jelas tentang Siti Aisyah yang menyemprot wajah Kim Jong Nam. Rekaman itu hanya menampilkan gambar buram dari seseorang yang diadili oleh jaksa sebagai Siti Aisyah dari tempat kejadian.

Pengacara Huong, Hisyam Teh, mengatakan perilaku kliennya setelah insiden itu adalah orang yang tidak bersalah, merujuk pada rekaman CCTV yang menunjukkan dia kembali ke TKP dua hari kemudian, ketika dia ditangkap.

Dilansir dari Channel News Asia, keduanya mengaku mereka menjadi korban plot pembunuhan yang rumit yang dirancang oleh agen Korea Utara, dan mereka ketika itu hanya ikut acara TV ketika mereka menyerang Kim dengan bahan kimia yang diklasifikasikan sebagai senjata pemusnah massal.

Doan Thi Huong, dikawal petugas kepolisian setelah sidang pembunuhan Kim Jong Nam di pengadilan Shah Alam, Malaysia, 2 Oktober 2017. Mahkamah akan membuktikan Siti Aisyah dan Doan Thi Huong telah menghampiri Kim Jong-nam di Balai keberangkatan KLIA2 dan terus mengusap cairan beracun VX ke muka dan mata korban. AP

Persidangan di Pengadilan Tinggi Shah Alam, di luar Kuala Lumpur, mendengar bahwa empat warga Korea Utara merekrut pasangan itu, memberi mereka racun pada hari pembunuhan sebelum terbang ke luar negeri.

Tim kuasa hukum berpendapat bahwa keduanya hanyalah kambing hitam, dengan pihak berwenang tidak dapat menangkap pembunuh yang sebenarnya, yakni agen Korea Utara, dan karena tidak ada keyakinan kuat untuk mendukung keterlibatan keduanya dalam kasus ini.

Baca: 4 Fakta Tentang Doan, Terdakwa Pembunuh Kim Jong Nam

Para pengacara yakin keduanya akan dibebaskan dari vonis pembunuhan, bersikeras bahwa jaksa belum bisa menunjukkan bahwa mereka berniat membunuh Kim, yang merupakan pewaris kepemimpinan Korea Utara sebelum dia jatuh cinta dan kemudian hidup dalam pengasingan.

Jika salah satu atau kedua perempuan itu bersih dari tuntutan pembunuhan, mereka tidak bisa langsung bebas. Jaksa dapat mengajukan banding ke pengadilan, dan pihak berwenang masih bisa menahan Siti Aisyah dan Doan Thi Huong atas dugaan pelanggaran visa.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kapal Pertamina Transko Moroko Resmi Beroperasi di Perairan Internasional

17 jam lalu

PT Pertamina International Shipping (PIS) berhasil melakukan kegiatan salvage atau pertolongan terhadap Kapal MT Kristin yang kini telah bersandar di dermaga PT Pantai Damai Sejahtera (PDS), Lombok Barat. Dok. Pertamina
Kapal Pertamina Transko Moroko Resmi Beroperasi di Perairan Internasional

PT Pertamina Trans Kontinental memulai operasional kapal Transko Moloko miliknya di perairan Malaysia.


Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

1 hari lalu

Personel Birmob dan Tim Gegana Polda Sulteng berjaga di depan sebuah rumah saat penggeledahan oleh Densus 88 Anti Teror di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis 18 April 2024. Densus 88 kembali menggeledah rumah seorang terduga anggota Jamaah Islamiyah (JI) yang ditangkap di wilayah Sulawesi Barat, setelah sebelumnya pada Selasa 16 April menangkap tujuh orang terduga anggota Jamaah Islamiyah di wilayah Palu, Sigi, dan Poso. ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

Lebih dari 20 orang yang diyakini anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) telah ditangkap polisi Malaysia.


Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour berpidato di depan para delegasi di Majelis Umum PBB sebelum melakukan pemungutan suara mengenai rancangan resolusi yang akan mengakui Palestina memenuhi syarat untuk menjadi anggota penuh PBB, di New York City, AS, 10 Mei 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel


Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

1 hari lalu

Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Ditjen Bea dan Cukai Kemenkeu, Nirwala Dwi Heryanto, usai acara media briefing di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Selasa, 20 Juni 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Alasan Bea Cukai menahan 9 supercar milik pengusaha Malaysia, Kenneth Koh


Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

1 hari lalu

Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong. Istimewa
Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

PM Lawrence Wong pada Kamis mulai bekerja, sehari setelah dilantik sebagai perdana menteri keempat Singapura.


Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

1 hari lalu

Ilustrasi mobil mewah Ferrari putih. Roadsmile.com
Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Pengusaha Malaysia merasa kehilangan 9 mobil mewahnya yang ditahan Bea Cukai di Gudang Soewarna, Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Soekarno-Hatta


Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

2 hari lalu

 Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyampaikan pernyataan upaya pengiriman bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina dalam sidang parlemen diikuti secara daring di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (16/10/2023). ANTARA/Virna P Setyorini/aa.
Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

Sebelumnya Oktober lalu, Fahmi memperingatkan tindakan tegas terhadap Meta dan Facebook dan medsos jika mereka memblokir kontennya


Bea Cukai Minta Pengusaha Malaysia Kenneth Koh Lunasi Denda Rp11,8 M Bila Mau 9 Mobil Mewahnya Kembali

2 hari lalu

Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Ditjen Bea dan Cukai Kemenkeu, Nirwala Dwi Heryanto, usai acara media briefing di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Selasa, 20 Juni 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.
Bea Cukai Minta Pengusaha Malaysia Kenneth Koh Lunasi Denda Rp11,8 M Bila Mau 9 Mobil Mewahnya Kembali

Bea Cukai menyatakan pengusaha asal Malaysia, Kenneth Koh. cukup melunasi denda yang kini mencapai Rp11,8 miliar bila ingin 9 mobil mewahnya kembali.


Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

2 hari lalu

 Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyampaikan pernyataan upaya pengiriman bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina dalam sidang parlemen diikuti secara daring di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (16/10/2023). ANTARA/Virna P Setyorini/aa.
Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

Meta Platforms kembali menaikkan unggahan Facebook dari media Malaysia tentang pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan petinggi Hamas.


Aksi Orangutan di Sabah Malaysia Kepanasan, Mampir ke Kafe Cari Minuman Dingin

4 hari lalu

Seekor orangutan masuk ke kafe di Sabah, Malaysia, untuk mencari minuman dingin di tengah cuaca panas. Facebook
Aksi Orangutan di Sabah Malaysia Kepanasan, Mampir ke Kafe Cari Minuman Dingin

Orangutan dari Pusat Rehabilitasi Orangutan Sabah juga pernah datang ke kafe itu untuk menghabiskan makanan sisa pengunjung.